Inspirasi

Pemanfaatan Learning Analytics (Analisis Pembelajaran) untuk Evaluasi Pertumbuhan Murid

Pembelajaran pada dasarnya selalu berhubungan dengan data. Setiap hari, guru diperhadapkan dengan data yang bersumber dari murid, mulai dari sebelum kegiatan pembelajaran hingga data hasil belajar. Salah satu fungsi data ini adalah untuk menjadi dasar pengambilan keputusan guru terhadap pembelajaran yang diikuti oleh murid. Sebagai contoh, untuk melakukan remedial, guru perlu tahu siapa saja murid yang harus mengikuti remedial secara mendalam. Guru juga perlu memiliki alasan mengapa murid-murid tersebut perlu mengikuti remedial. Untuk itu, guru memerlukan data.

Di dalam dunia pendidikan, pengelolaan data atau informasi murid yang berhubungan dengan pembelajaran disebut sebagai Learning Analytics (Analisis Pembelajaran). Salah satu manfaat pengelolaan data yang baik menurut Lodge & Corrin (2017) adalah mendorong adanya monitoring perkembangan murid yang lebih baik, mengetahui dengan tepat apabila terdapat murid yang dianggap berisiko (at risk), serta menentukan pola-pola perilaku yang perlu mendapatkan intervensi dalam pembelajaran.

Semakin kaya data dan informasi yang dimiliki guru, maka hal itu akan semakin menolong guru untuk mengenal murid serta memberikan penanganan yang tepat. Salah satu cara yang efektif dalam mengumpulkan data dari murid adalah dengan memanfaatkan teknologi dari Learning Management System yang dipakai oleh sekolah.

Digital Learning Institute (2019) memberikan gambaran sumber data yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam mengumpulkan informasi penting terkait pembelajaran murid, antara lain:

  • Login frequency – Seberapa sering murid mengakses pembelajaran?
  • Session metrics – Berapa lama murid mengikuti sesi pembelajaran?
  • Course progress – Apakah para murid menunjukkan perkembangan yang baik selama mengakses pembelajaran atau justru menghadapi kendala?
  • Device used – Apakah para murid lebih memilih menggunakan komputer atau ponsel saat mengakses pembelajaran?
  • Assessment results – Apakah murid menghadapi kesulitan mengerjakan bagian tertentu dari tugas yang diberikan?
  • Feedback surveys – Bagaimana hasil survei kuantitatif yang diperoleh dari murid?
  • Participation – Sejauh mana partisipasi murid dalam tugas-tugas?
  • Resource usage – Apakah murid menggunakan semua sumber belajar yang disediakan?
  • Completion rates – Berapa banyak murid yang menyelesaikan tugas yang diberikan?

Analisis pembelajaran, seperti yang dijelaskan oleh Avella, Kebritchi, Nunn, dan Kanai (2016), memiliki tujuan utama untuk menyesuaikan proses pembelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan individu murid. Ini adalah pendekatan yang sangat penting dalam pendidikan karena setiap murid memiliki gaya belajar, tingkat pemahaman, dan kebutuhan yang berbeda. Melalui analisis pembelajaran, guru dapat mengumpulkan data yang relevan untuk mengidentifikasi area di mana murid mungkin mengalami kesulitan atau membutuhkan perhatian ekstra.

Dalam konteks sekolah, konsep ini dapat dikaitkan dengan informasi yang diperoleh dari Digital Learning Institute (DLI) atau sumber data serupa. DLI mungkin menyediakan alat dan platform yang membantu guru mengumpulkan data tentang perkembangan belajar murid. Misalnya, platform pembelajaran digital dapat memberikan data tentang seberapa sering murid berinteraksi dengan materi pembelajaran, hasil ujian atau tugas, dan pola belajar lainnya.

Penggunaan sumber data seperti DLI dalam analisis pembelajaran di sekolah dapat memberikan beberapa manfaat:

  • Pengenalan Kebutuhan Individual Murid: Data yang diperoleh dari DLI dapat membantu guru mengidentifikasi murid yang mungkin memerlukan perhatian lebih atau bantuan tambahan dalam pemahaman materi pelajaran tertentu.
  • Pengembangan Strategi Pembelajaran yang Tepat: Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana murid belajar, guru dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan relevan, sesuai dengan gaya belajar masing-masing murid.
  • Pemberian Umpan Balik yang Konstruktif: Data yang diperoleh dari DLI dapat digunakan untuk memberikan umpan balik yang lebih spesifik kepada murid. Ini dapat membantu mereka memahami area di mana mereka perlu meningkatkan dan mengembangkan keterampilan mereka.
  • Mengukur Kemajuan dan Pencapaian: Dengan data yang terkumpul dari berbagai sumber, guru dapat mengukur kemajuan murid dari waktu ke waktu. Ini memungkinkan mereka untuk mengukur efektivitas metode pembelajaran dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Dalam keseluruhan, analisis pembelajaran yang didukung oleh data dari sumber seperti DLI memungkinkan pendidik untuk mengambil pendekatan yang lebih individualistik dan adaptif dalam mengajar. Ini dapat memberikan manfaat nyata bagi perkembangan dan pencapaian murid di lingkungan sekolah.

Sumber:

Avella, J. T., Kebritchi, M., Nunn, S. G., & Kanai, T. (2016). Learning Analytics Methods, Benefits, and Challenges in Higher Education: A Systematic Literature Review. Online Learning, 20(2), 13-29.

Digital Learning Institute. (2022, September 6). Digital Learning Institute. Retrieved from digitallearninginstitute.com : https://www.digitallearninginstitute.com/blog/learning-analytics-the-ultimate-guide/Lodge, J. M., & Corrin, L. (2017, February 9). What data and analytics can and do say about effective learning. NPJ Science of Learning. doi:10.1038/s41539-017-0006-5

Recent Posts