“We have to appreciate that our actual value lies in our ability to connect with learners. It is the human side of teaching that technology can never replace” -Caitlin Tucker
Seperti kutipan di atas, pendidik memiliki kemampuan untuk menjalin koneksi dengan peserta didik. Sisi kemanusiaan inilah yang tidak akan pernah dapat digantikan oleh teknologi. Walaupun kemandirian murid menjadi faktor yang perlu ditingkatkan di dalam pembelajaran, ternyata penerapan Blended Learning tidak lepas dari kemampuan guru untuk menyusun instruksi yang jelas dan mudah dipahami. Di sinilah, guru perlu mempererat koneksi bersama murid melalui penerapan teknologi yang efisien. Lalu, bagaimana cara membuat instruksi yang tepat untuk mendukung Blended Learning?
Caitlin Tucker, dalam bukunya yang berjudul Complete Guide to Blended Learning, merekomendasikan 2 bentuk instruksi yang bisa digunakan dengan efektif dalam penerapan Blended Learning yaitu Asynchronous Video Instruction dan Synchronous Small-group Instruction. Berikut penjelasannya:
1. Asynchronous Video Instruction (Instruksi dalam bentuk video)
Instruksi yang disajikan dalam bentuk video mendukung murid dalam Self-Paced learning, yaitu pembelajaran mandiri yang bisa diakses sesuai durasi waktu yang dibutuhkan murid. murid juga bisa mengakses fitur play, replay, pause, dan resume, yang membantu murid mengulangi bagian yang kurang dipahami. Ini juga memungkinkan murid mengakses video instruksi kapan saja dan di mana saja secara daring. Terdapat 3 langkah untuk membuat instruksi dalam bentuk video, yaitu:
- Pertama, susunlah konten dalam bentuk presentasi. Pada tahap ini, setiap instruksi pada konten video disusun dalam durasi yang lebih pendek dan dipenggal ke dalam beberapa bagian menjadi singkat dan padat. Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah kata kunci atau kalimat utama apa saja dalam sebuah instruksi yang perlu ditampilkan dalam bentuk slide presentasi. Hindari menampilkan kalimat penjelasan yang tidak efektif atau terlalu panjang, karena nantinya penjelasan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk verbal.
- Setelah itu, tambahkan animasi atau visualisasi yang menarik, misalnya dengan melibatkan tutorial atau contoh pengerjaan. Hal ini membantu murid untuk memahami hal-hal teknis dalam instruksi yang disampaikan.
- Selanjutnya, buatlah video dalam bentuk screencast, yaitu merekam presentasi dengan menampilkan layar presentasi yang sudah disusun. Terdapat banyak software dengan fitur screencast yang bisa digunakan, contohnya PowerPoint, Microsoft Stream, dan Canva. Jika perlu, tambahkan caption yang bisa membantu murid dengan gaya belajar visual untuk semakin memahami instruksi.
2. Synchronous Small-group Instruction (Instruksi dalam kelompok-kelompok kecil)
Selain instruksi dalam bentuk video dan diakses secara asinkron, instruksi secara sinkronus dalam bentuk kelompok kecil juga menjadi pilihan yang tepat untuk memfasilitasi kebutuhan murid yang beragam. Instruksi kelompok kecil ini disesuaikan dengan mengelompokkan murid yang memiliki kebutuhan atau gaya belajar yang sama. Biasanya dalam setiap kelompok kecil, terdapat 3-6 anggota dengan menyesuaikan jumlah keseluruhan murid yang ada di kelas. Tucker (2022) juga menyarankan agar guru mengumpulkan data yang cukup untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap murid sebelum mengelompokkannya. Dengan adanya pendekatan yang lebih personal ini, murid diharapkan memiliki fokus yang lebih tinggi dan ruang yang lebih luas dalam menyampaikan aspirasinya, berekspresi, berdiskusi serta mengklarifikasi penjelasan-penjelasan terkait instruksi yang dipahami. Guru juga memiliki ruang yang lebih leluasa untuk memodelkan instruksi dalam beragam bentuk sesuai kebutuhan kelompok, menampilkan contoh-contoh, dan membimbing setiap murid sampai setiap murid mendapatkan pemahaman yang benar terhadap instruksi yang diberikan.
Demikian dua bentuk instruksi yang dapat digunakan ketika menerapkan Blended Learning. Kawan Kreator dapat menyesuaikan bentuk instruksi sesuai kebutuhan pembelajaran, atau bisa juga menggunakan kedua bentuk instruksi untuk mengoptimalkan pembelajaran.
Resource:
- Tucker, C. R. (2022). Complete Guide to Blended Learning: Activating Agency, Differentiation, Community, and Inquiry for Students (Essential Guide to Strategies and Tools to Enhance Student Learning in Blended Environments). United States: Solution Tree Press.