Inspirasi

Kelebihan dan Keterbatasan Penggunaan LMS di Sekolah

Learning Management System (LMS) adalah sebuah platform yang memungkinkan para pendidik mengelola proses pembelajaran secara daring, sehingga peserta didik dapat memiliki keterlibatan dan hasil belajar yang lebih maksimal. Sejak masa pandemi hingga pasca-pandemi, penggunaan teknologi digital berupa LMS ini menjadi sebuah bagian yang tidak terpisahkan sebagai infrastruktur sekolah. Tak dapat dipungkiri, keberadaan LMS ini tentu memberikan manfaat dan dapat menunjang banyak aktivitas sekolah, baik proses akademik maupun non-akademik.

Meski demikian, perlu diakui bahwa LMS pun memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu di dalam penggunaannya. Oleh karena itu, sebagai pendidik dan stakeholder yang berperan di ladang pendidikan harus tetap berpikiran terbuka, kreatif, serta cekatan dalam menjaga kualitas pembelajaran di sekolah. Teknologi sebaiknya dilihat sebagai sarana untuk menunjang kualitas pembelajaran tersebut, namun jangan jadikan perangkat itu untuk bermalas-malasan.

Kira-kira apa saja kelebihan dan keterbatasan penggunaan LMS di sekolah? Simak informasinya lebih lanjut berikut ini:

Kelebihan:

  1. Efisiensi. LMS dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan pembelajaran di sekolah. Dengan menggunakan LMS, guru dapat dengan mudah membuat, membagikan, dan mengelola materi pembelajaran secara daring. Selain itu, murid juga dapat dengan mudah mengakses dan mengirim tugas secara daring dan real time. Hal ini tentunya dapat membantu mengefisiensikan waktu dalam hal pengumpulan tugas atau pekerjaan rumah.
  2. Konten pembelajaran yang selalu ter-update. Penggunaan LMS memungkinkan para guru untuk memberikan konten pembelajaran yang terus-menerus dan terkini (update). Guru dapat mengunggah materi pembelajaran baru kapan saja, dan murid juga dapat mengaksesnya kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, LMS dapat meningkatkan pengalaman belajar murid dan membantu mereka untuk selalu tetap terlibat dalam pembelajaran.
  3. Memberikan fleksibilitas. Konteks fleksibilitas yang dimaksud dari penggunaan LMS adalah dalam hal mengakses materi pembelajaran dan pengerjaan tugas yang bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Bagi murid yang terkendala hadir secara tatap muka (seperti era pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu), hadirnya LMS ini tentu sangat membantu mengoneksikan aktivitas para guru dengan murid-muridnya.
  4. Sebagai alat pemantauan dan evaluasi. Dengan menggunakan LMS, guru difasilitasi untuk dapat memantau dan mengevaluasi kemajuan murid dalam proses belajarnya. Para guru dapat dengan mudah melacak tugas dan hasil tes murid, serta memberikan umpan balik secara daring. Hal ini dapat membantu para guru dalam mengembangkan rencana pembelajaran yang lebih baik dan membantu murid dalam memahami area atau aspek mana yang perlu ditingkatkan.

Keterbatasan:

  1. Sangat bergantung dengan koneksi internet. Bagi sekolah yang menggunakan LMS tentu harus memiliki jaringan koneksi internet yang stabil. Pihak yang bertanggungjawab di bidang teknologi sekolah sebaiknya sudah memiliki standar operasional tertentu apabila terjadi gangguan teknis yang dapat mengakibatkan alur komunikasi dan operasional menjadi terhambat, sehingga jika gangguan terjadi, kegiatan belajar mengajar tetap dapat terlaksana dengan baik dan kondusif.
  2. Interaksi sosial yang minim. LMS sudah seharusnya diperlakukan sebagai sarana untuk menunjang pekerjaan guru dan setiap stakeholder menjadi lebih mudah dan efisien. Dengan pekerjaan yang semakin mudah dan efisien, waktu yang ada sepatutnya digunakan untuk berelasi dengan murid-murid yang diajar. Meskipun ada platform LMS yang menyediakan fitur komunikasi, namun itu tentu hanya sebatas untuk keperluan berkomunikasi dalam kegiatan belajar-mengajar. Namun relasi yang baik akan tercipta jika guru dan murid memiliki waktu bersama yang lebih banyak di luar platform LMS untuk saling mengenal dengan lebih baik. 
  3. Membutuhkan perangkat keras yang memadai. Tidak semua perangkat keras dapat digunakan untuk mengakses LMS. Jika sebuah sekolah menggunakan LMS yang mengharuskan penggunanya memiliki perangkat dengan spesifikasi tertentu, maka berarti sekolah tersebut harus juga memfasilitasi sejumlah perangkat keras yang sama bagi masing-masing penggunanya.
  4. Orang tua harus ikut melek teknologi. Penggunaan LMS khususnya pada murid yang berada di jenjang pendidikan anak usia dini atau pendidikan dasar masih perlu bimbingan orang tua. Oleh karena itu, menjadi tantangan bagi para orang tua untuk turut memahami teknologi LMS yang digunakan di sekolah anak mereka.

Keberadaan teknologi digital berupa LMS di sekolah tentu menjadi penunjang yang baik bagi kualitas belajar-mengajar murid beserta guru. Namun tidak boleh terlupakan juga bahwa LMS hanyalah sebuat alat. Manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan akal budi, hati, serta kemampuan untuk berkreasi harus menjadi pihak yang menguasai teknologi. Pertimbangkan faktor-faktor kelebihan dan keterbatasan tersebut dalam memutuskan LMS apa yang cocok diterapkan di sekolah Kawan Kreator.

Guru Kreator adalah platform Learning Management System (LMS) berbasis web yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh komunitas sekolah. Melalui platform ini, guru dapat dengan mudah membuat silabus, modul ajar, rencana pembelajaran, dan berkolaborasi secara efisien dengan orangtua, kepala sekolah, serta pemilik yayasan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.

Selain itu, platform ini juga menyediakan beragam jenis soal, termasuk pilihan ganda, essai, isian singkat, menjodohkan, dan jenis soal lainnya dengan instruksi pengerjaan soal yang variatif, baik tulisan maupun lisan. Para guru dapat dengan mudah merancang penilaian dan mendapatkan hasilnya secara langsung di dalam platform Guru Kreator, serta melihat perkembangan siswa melalui dashboard yang tersedia.

Kontak kami sekarang di: www.gurukreator.id/hubungi-kami

Recent Posts